Kegiatan Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi vokasi berstandar industri tahun 2020

Semakin terbukanya peluang untuk bersaing membuat setiap individu perlu membekali diri dengan pengetahuan, kompetensi dan ketrampilan yang memenuhi. Hal ini di tunjang dengan pendidikan yang berkualitas, mulai dari level pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi. Pada level pendidikan tinggi, standar mutu lembaga pun menjadi sangat penting lantaran kebutuhan untuk membangun kepercayaan (trust) kepada dunia industri dan dunia kerja (IDUKA) sehingga lulusannya dapat terserap sesuai dengan bidang keahliannya masing – masing.

Saat ini muncul berbagai pekerjaan baru yang membutuhkan kompetensi khusus sehingga membuat perekrutan di IDUKA menjadi berbasis kepada kompetensi yang spesifik. Atas kebutuhan tersebut PTV diharapkan mampu menghadirkan kualitas dari segi kelembagaan, pembelajaran hingga sertifikasi yang berstandar industri.

Standar mutu pendidikan tinggi vokasi ini juga dipengaruhi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) di PTV yang tata kelolanya belum maksimal. Pada proses sertifikasi baru sekitar 8% yang sudah menggunakan jenis skema sertifikasi KKNI (Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia). Sementara 44% lainnya masih berupa okupasi dan 48% klaster. Artinya belum ada skema nasional yg menjadi standar kompetensi pada program studi yang sama. Keterlibatan industri dalam penetapan skema sertifikasi juga cenderung terbatas

PTV berstandar industri harus mampu menerapkan asas pendekatan, proses pendidikan, keluaran dan capaian pendidikan yang seluruhnya berorientasi pada standar praktik, baik kompetensi dan produk industri. Lulusan yang dihasilkan siap untu bekerja dan bisa adaptif menyesuaikan dengan perkembangan demand dari dunia industri dan dunia usaha dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Pelaksanaan program mengusung pola multi- PTV dan multi industri, saling berinteraksi dengan stakeholder untuk menyusun bersama standar kompetensi, khususnya pada proses sertifikasi. Hasil kerja bersama ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada lulusan PTV terkait kompetensi yang dibutuhkan dan selaras dengan kebutuhan IDUKA. Adapun pengembangan penilaian mutu pendidikan vokasi berstandar industri ini berbasis pada Kkni dan berstandar industri

Hasil yang diharapkan, yaitu

  1. Membawa industri ke kampus dalam pencapaian standar kompetensi.
  2. Meningkatkan kepercayaan industri terhadap pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
  3. Menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik antara PTV, industri dan asosiasi profesi dalam memperkuat kemitraan berbasis kerjasama membangun indonesia
  4. Meningkatkan awarnes publik terkait pendidikan vokasi
  5. Melakukan kolaborasi lintas PTV dengan IDUKA dan asosiasi profesi untuk menghasilkan MUK yang disepakati dan bersifat nasional

Politeknik ATMI mendapatkan kepercayaan dalam melakukan kegiatan penyusunan skema nasional level 5 dan 6 KKNI di bidang Pemesinan